Rabu, 15 April 2009

Banyak Guru Tak Siap Hadapi SBI

KOMPAS.com - Hal tersebut disampaikan kemarin siang (Selasa/14/4) dalam diskusi rutin Education Sharing Network bertema 'Sekolah Bertaraf Internasional, Tantangan Bagi Pendidik' yang berlangsung di Jakarta. Acara difasilitasi oleh Sampoerna Foundation Teachers Institute itu dihadiri oleh para guru sekolah negeri dan swasta dari berbagai wilayah Jabodetabek, bahkan perwakilan dari Makassar, Sulawesi Selatan. Selain menyoroti tantangan utama guru menghadapi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), forum juga membincangkan ihwal fasilitas pendukung. Menurut Luh Gede Puspini Rini, Direktur Program Internasional dan Public Relation Global Prestasi School, ada empat tantangan utama yang banyak dihadapi guru-guru di tanah air. Tantangan itu terkait kesiapan mereka menghadapi kebijakan sekolah internasioal yang diatur dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN 20/2003). Empat tantangan itu, menurut Luh, adalah kemampuan vebral komunikasi bahasa Inggris, kemampuan akademis, strategi mengajar, serta standarisasi guru SBI. Luh mengatakan, dua dari empat tantangan itu merupakan hal mendasar dan utama, yaitu kemampuan bahasa Inggris dan strategi pengajaran, khususnya penyerapan kemampuan menggunakan teknologi internet. "Tantangan itu jelas terkait dengan kesiapan sumber daya dan harus secepat mungkin dikembangkan," ujar Luh. Sejurus hal itu, Luh menegaskan perlu banyak fasilitas pendukung yang juga diperlukan untuk menyikapi kesiapan menghadapi tantangan-tangan itu. Luh menyebut sumber pembelajaran seperti perpusatakaan, laboratorium, dan internet, jaringan (network), serta pelatihan-pelatihan yang bersifat profesional. Mengamini pendapat Luh, Zaharah Ramli, salah seorang pembicara dari SMA Negeri 78, Jakarta, mengatakan, bahwa guru-guru saat ini harus semakin bersikap terhadap perubahan dan kemungkinan-kemungkinan baru dalam dunia pendidikan. "Satu contoh teknologi internet misalnya, mau tak mau kita harus siap mengadaptasi agar terdorong terus keinginan kita untuk terbuka pada hal-hal baru," ujar Zaharah, yang hadir dengan kapasitas sebagai Pembina Sains Wilayah DKI ini. Kesimpulan inti dari diskusi tersebut, para guru dan penyelenggara pendidikan kini harus menyiapkan proses yang memadai tentang proses belajar mengajar di SBI. Mulai penyeleksian siswa baru, memperkaya kurikulum agar berstandar isi Standar Nasional Pendidikan (NSP) plus kurikulum internaional, serta tenaga profesional. (Dua dari empat tantangan utama guru hadapi SBI adalah kemampuan bahasa Inggris dan penyerapan kemampuan teknologi internet).

0 komentar:

Posting Komentar