Setiap individu adalah pemimpin. Setiap pemimpin adalah pengambil keputusan. Dan sebuah keputusan harus diambil.
Mengapa sebuah keputusan harus diambil? Di tengah situasi hidup yang terasa semakin menghimpit, menyikut dan menindas, berbagai pilihan dalam hidup menyerbu. Setiap orang mendapatkan pilihan-pilihan dalam hidup dimana setiap pilihan mengantarkan pada pilihan berikutnya. Hidup adalah rangkaian pilihan-pilihan dimana setiap orang adalah pemimpin (dirinya sendiri) untuk mengambil keputusan.
Beberapa dari kita mungkin mengejar segala sesuatu yang bisa menaikkan status sosial. Misal, ada yang rela sampai ngutang untuk membeli gadget mahal, mobil, atau apalah. Tujuan akhirnya agar bisa dihargai dan diterima oleh lingkungan sosialnya. Ya, kita butuh penghargaan karena kita semua memiliki nilai.
Sayangnya, kehidupan ini bagaikan sebuah cermin. Seringkali kita ingin untuk dihargai tapi enggan untuk menghargai orang terlebih dahulu. Bahkan kadang saking inginnya kita menggunakan power yang tidak semua orang miliki. Misalnya : jabatan. Bisa sih, hanya seberapa tulus orang menghargai Anda. Kalau sudah tidak menjabat? Anda bakalan ditinggalkan malahan mungkin di buang!
Lain dengan pemimpin yang biasa menghargai timnya. Mereka akan mendapatkan penghargaan balik, loyalitas yang luar biasa dari tim yang dipimpinnya. Bahkan pemimpin model ini bakal dielu-elukan, kalau perlu dipertahankan oleh timnya.
Mari, kita mencoba belajar menghargai orang lain. Jangan melihat dari strata sosialnya atau apa pekerjaannya. Mereka semua manusia, sama seperti kita. Dan lagipula di mata Sang Pencipta, bukan harta, materi atau status sosial yang membedakan antar manusia tapi ketakwaannya terhadap Sang Khalik. Boleh jadi mereka yang tidak kita hargai karena levelnya di bawah kita jauh lebih mulia di mata PenciptaNYA.
Minggu, 04 Maret 2012
Langganan:
Postingan (Atom)