Selasa, 23 Juni 2009
AGAM SIAP OPERASIONALKAN MEDIA CENTER
Kabupaten Agam yang sudah maju di bidang Teknologi Informasi dengan berbagai penghargaan dari media mulai dilirik dan dipercaya pemerintah Pusat melalui Badan Informasi Publik (BIP) Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) Republik Indonesia, untuk mengelola dan mengembangkan pembangunan Teknologi Informasi (TI) melalui sarana Media Center.
Kepala BIP Depkominfo RI, Dr. Suprawoto, SH, M.Si, didampingi Sekretaris BIP Supomo mengatakan, pengembangan TI melalui sarana Media Center bertujuan untuk merajut kembali komunikasi dan informasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, maupun antara masyarakat dan pemerintah yang sempat terputus oleh gelombang arus reformasi, sehingga semua kebijakan yang dihasilkan untuk kepentingan masyarakat, tidak sempat direspon secara positif oleh masyarakat.
“Gelombang arus reformasi yang terjadi, membuat semua kebijakan yang dihasilkan pemerintah tidak secara langsung direspon secara positif oleh masyarakat, dengan media center ini diharapkan bisa menjadi jembatan penghubung masyarakat dan pemerintah,” tegas Suprawoto ketika membuka acara Pelatihan Teknis Pengelolaan Sarana Media Center Untuk Daerah se Indonesia, Kamis kemarin (11/06) di Hotel IBIS Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dikatakannya pula, untuk membangun kesadaran masyarakat tersebut perlu adanya solusi terbaik, dengan mencoba mencari akar penyebabnya, dan yang terpenting adalah bagaimana diantara daerah lainnya di Indonesia ini saling mengetahui programnya masing-masing untuk disampaikan kepada masyarakat melalui sarana Media Center.
Sementara itu, Kabupaten Agam yang telah memiliki sarana internet dan Jaringan LAN (Local Area Network) sejak tahun 2003 lalu, rupanya mulai dilirik dan diperhatikan oleh pemerintah pusat melalui BIP Depkominfo dengan bantuan hibah berupa 5 unit perangkat keras (hardware) peralatan sarana Media Center 2009 berikut jaringannya (UTP).
Wendry Desya Putra, S.Kom, yang mewakili Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Agam, untuk mengikuti pelatihan Penguatan Pengelolaan Teknis Sarana Media Center Untuk Daerah mengungkapkan, Kabupaten Agam siap untuk mengoperasionalkan Media Center tersebut sekitar bulan Juli 2009 mendatang. Namun sebelumnya, Tim Teknis dari PT. Karya Tajur Tangsi sebagai pihak rekanan pengadaan sarana Media Center dan dari BIP akan melakukan cek lokasi ke daerah.
Disamping itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Agam Rahman, SIP di ruang kerjanya mengungkapkan bahwa, sebenarnya Media Center sudah lama dicanangkan untuk mengatur dan menampung derasnya lalu lintas informasi. Media Center diharapkan dapat mengupload kecepatan, keakuratan dan akses informasi dengan baik, apalagi Kabupaten Agam dalam waktu dekat ini banyak disibukkan dengan berbagai event yaitu PORPROV ke IX, PILPRES dan PILKADA.
Pelaksanaan Pelatihan Penguatan Pengelolaan Sarana Media Center ini berlangsung sejak 11 hingga 13 Juni 2009 dengan materi Pengelolaan Manajemen Media Center, Pembahasan Perangkat Media Center, Pelatihan Dasar Jurnalistik, Aplikasi Web dan Internet, serta Latihan Pemasangan Perangkat Media Center.
Rabu, 10 Juni 2009
Amankan Password dengan Secarik Kertas
Detiknet-Jakarta. Mulai dari Facebook, email hingga rekening bank online membutuhkan password untuk mengaksesnya. Agar password tak jadi titik lemah, simak tips mengamankannya dengan secarik kertas.
Tips berikut ini disarikan detikINET dari saran di blog resmi perusahaan antivirus dan keamanan komputer, F-Secure, Rabu (27/5/2009):
1. Tuliskan password pada secarik kertas
2. Hanya tuliskan passwordnya saja dan jangan disertai alamat e-mail atau hal lain
3. Jangan tempelkan kertas itu di sisi monitor, dekat komputer atau di bawah keyboard
4. Simpan kertas dalam dompet bersama dengan benda-benda penting lain seperti kartu kredit, kartu ATM dan kartu identitas
Namun sebelum melakukan tiga hal di atas, ikuti dulu cara membuat password yang aman. Begitu amannya sampai-sampai password ini boleh saja dituliskan pada secarik kertas.
1. Pilih tiga karakter awal yang berhubungan langsung dengan situs, misalnya 'yah' untuk Yahoo atau 'fbk' untuk Facebook.
2. Gunakan perbedaan huruf kapital pada tiga karakter awal itu, misalnya 'yAh' atau 'yaH'
3. Gunakan angka acak untuk rangkaian berikutnya, misalnya '6879'
4. Tuliskan tiga karakter awal dan rangkaian angka acak pada secaraik kertas
5. Tambahkan tiga karakter acak yang tidak tertulis --tapi diingat dengan baik layaknya nomor PIN untuk ATM-- misalnya '@m3'
6. Tiga karakter acak itu bisa saja ditempatkan di depan, tengah atau belakang
7. Jika mengikuti contoh di atas, password-nya akan menjadi: 'yAh6879@m3' atau '@m3yAh6879' atau 'yAh@m36879' sedangkan yang tertulis pada secarik kertas hanyalah 'yAh6879'
Keamanan dari metode di atas adalah pada tiga karakter yang tidak dituliskan. Sedangkan bagian password yang dituliskan akan membantu mengingat password unik dengan karakter acak.
INAICTA 2009 Masuki Seleksi Awal
Detiknet-Jakarta - Ajang Indonesia ICT Award (INAICTA) 2009 akhirnya memasuki penjurian tahap pertama. Ini adalah seleksi awal yang berlangsung satu hari penuh di Hotel Peninsula, Jakarta Barat.
Hari Sungkari, Ketua Penyelenggara INAICTA 2009 mengatakan, jumlah peserta yang mendaftarkan diri pada INAICTA 2009 meningkat ketimbang tahun lalu. Baik secara kualitas maupun kuantitas.
"Kita patut merasa bangga atas prestasi dan kreatifitas anak-anak bangsa Indonesia, karya-karya yang mereka daftarkan tidak kalah dengan hasil karya bangsa lain," tambahnya dalam jumpa pers yang bertempat di Hotel Peninsula, Jakarta, Rabu (10/6/2009).
Dari 662 peserta yang terdaftar mengikuti INAICTA 2009, penyelenggara memasukkan lebih dari 320 karya untuk diproses ke tahap seleksi awal. Dewan Juri yang berjumlah total 90 orang akan menyaring seluruh karya secara offline untuk masuk ke tahap penjurian berikutnya.
Menurut Hari, sistem penjurian selanjutnya adalah sistem penjurian kelas dunia. Dengan ini diharapkan para pemenang yang berhak mewakili Indonesia tidak kaget lagi dengan sistem penjurian tersebut.
Yang membuat ajang INAICTA 2009 ini lebih menarik adalah para pemenang tidak hanya memperoleh hadiah uang dan kesempatan mewakili Indonesia ke
Asia Pacific ICT Award (APICTA). Pasalnya, mereka juga berkesempatan mengikuti program pendampingan bisnis kreatif berupa business coaching yang difasilitasi salah satu bank nasional.
Langganan:
Postingan (Atom)